Bismillahirohmanirrohim…
baru muncul lagi nih, mau berbagi tentang pengalaman kerja praktik di Telkomsel yang sudah dilakukan kemarin.
Ditugaskan untuk dua kerjaan. let’s check it out !!

1.TELKOMSEL PAPER
TELKOMSEL PAPER (Packet Preparation for Reflex) adalah sebuah aplikasi berbasis web untuk membantu persiapan pembuatan sebuah paket campaign. Web ini dapat memberikan output an yg berupa format paket dalam bentuk txt. Kemudian file txt tersebut dapat didownload, sehingga memudahkan penyampaian konfigurasi paket ke bagian IT dari perusahaan Telkomsel.
Berikut adalah salah satu source code dalam pembuatan web Telkomsel Paper. Terdapat 5 halaman notepad++ untuk mengakses/menjalankan Telkomsel Paper.

Tampilan pertama yang kami buat saat awal membuka web, maka akan muncul tampilan seperti berikut

Lalu kita pilih paket yang akan kita buat, seperti contoh kita pilih paket combo simPATI

Setelah submit, kita masukkan data-data penting berupa kode yang akan dijadikan sebuah paket berbentuk .txt

Setelah kita klik ‘create’ akan muncul tampilan seperti berikut. Jika sudah di cek dan semua benar, kita dapat mendownoad kode tersebut / packet campaign dalam bentuk .txt

Setelah di klik ‘download’ file akan otomatis mendownload berbentuk file .txt

2. TELKOMSEL OLIVE
Telkomsel Olive (Offer Library and Value) adalah sebuah aplikasi berbasis web yang berisi program, paket, offer Telkomsel yang dapat diakses oleh seluruh karyawan Telkomsel direktorat marketing (Product Service Management)

Pada Telkomsel Olive karyawan dapat mengakses seperti mencari, mendownload info/data yang tersimpan di dalam Olive. Untuk dapat menambahkan, mengedit, dan menghapus info/data di Olive hanya bisa dilakukan oleh admin Telkomsel Olive tersebut, karena untuk melakukan hal tersebut kita harus melakukan login terlebih dahulu. Jika kita sudah login kita baru bisa menambahkan data di category yang diinginkan.

Pada pekerjaan kali ini, kami harus menginputkan informasi “Tarif simPATI” ke dalam Olive. Karena data yang terlalu banyak, kami membuatnya dalam bentuk excel lalu memasukkan dengan mengimport file excel tersebut melalui PHPMyadmin/database Olive tersebut.

3.ONLINE CHARGING SYSTEM
3.3.1 Definisi Charging dan Billing
Istilah charging menjadi perhatian penting oleh sebuah operator karena hal itu menyangkut tentang bagaimana sebuah operator mengatur tarif yang dikenakan pada penggunanya. Sederhananya, charging berarti proses dalam sistem charging yang berkaitan dengan pengumpulan, format, transfer dan evaluasi data charging untuk menetukan tarif. Mekanisme charging ada dua, online charging (prabayar) dan offline charging (pascabayar) [ETSI].

Data charging adalah data yang dihasilkan oleh elemen jaringan untuk keperluan billing pada pengguna layanan telekomunikasi. Data tersebut berupa informasi pelanggan, durasi layanan, elemen jaringan serta informasi tentang layanan jaringan pendukung dan layanan yang mendukung sesi komunikasi pengguna.
Dalam sistem charging, kita juga mengenal istilah chargeable event. Chargeable eventadalah segala aktivitas yang memanfaatkan jaringan dan layanan untuk keperluan komunikasi baik dari user ke user ( panggilan telfon, data, pesan) atau user ke jaringan (layanan administrasi ) atau untuk komunikasi antar jaringan (call-transfer, signalling, pesan) atau komunikasi mobile (roaming, hand-over antar sistem) yang mana operator memberlakukan tarif padanya.

Sementara billing adalah fungsi dimana catatan yang dihasilkan function chargingdiubah menjadi tagihan pembayaran.

Karena banyaknya layanan yang ditawarkan operator, jaringan yang digunakan juga harus mendukung sistem charging terutama untuk fungsi pengumpulan informasicharging dan billing yang semaikn beragam. Dengan persaingan bisnis yang ketat, sekarang ini charging juga dapat menciptakan opsi-opsi layanan ke dalam pasar. Selain itu kalau dari segi bisnis, charging juga penting untuk meningkatkan persaingan pasar.

3.3.2Mekanisme charging
Dalam charging terdapat dua model yang dapat digunakan yaitu online charging dan offline charging, namun sebenarnya makna online dan offline sendiri tidak berkorelasi dengan billing pada end-user. Dua mekanisme ini lebih membedakan pada metode pengumpulan dan penyaluran informasi charging ke sistem billing, serta bagaimana proses perhitungan biaya antar operator atau operator dengan pelanggan.

Mekanisme offline charging mengumpulkan data informasi billing dan berapa kuota yang dipakai oleh pelanggan. Mekanisme pada jenis metode ini, mengumpulkan data dalam beberapa jenis data yang mendukung. Data akan dikumpulkan pada satu basis kemudian akan dikirim ke sistem billing.

Mekanisme online charging, membutuhkan otorisasi terhadap penggunaan kuota sehingga OCS dapat menghitung setiap event charging yang terjadi pada jaringan secarareal-time. Informasi yang dikumpulkan pada charging system ini sifatnya bermacam-macam, misal berbasis waktu, penggunaan aplikasi dan lain-lain. Maka dari itu yang membedakan otorisasi OCS dengan offline charging adalah event charging harus dikirim secara real-time atau berkala dengan tujuan si OCS bisa membatasi penggunaan trafik berdasar volume atau penggunaan waktu.

OCS memiliki beberpa fungsi diantaranya Online Charging Function(OCF), Rating Function (RF), dan Account Balance Management Function (ABMF) dalam fungsinya untuk mengatur proses charging. OCF ini juga terhubung dengan elemen jaringan yang bertanggungjawab untuk menyediakan data charging yang disebut CTF.

OCF mendukung dua mekanisme charging system yaitu session – based charging (IMS session) dan event-based charging (MMS).
RF memiliki beberapa jenis yaitu Rating data of volume, Rating of Volume dan Rating of service events on the level service level.

ABMF bertanggungjawab untuk penyelarasan data dengan OCS. Pada metode online charging user diharuskan memiliki pre-paid account di OCS agar bisa menggunakan resource/kuota, yang biasa disebut Direct Debiting dan Unit Reservation.Dua mode tersebut memastikan kuota yang dipakai oleh pelanggan telah dipesan (reserved) dan dibayar sebelumnya dan melaksanakan fungsi pengawasan dari sisa waktu ataupun volume yang tersisa.
Dalam beberapa kasus, informasi charging dikumpulkan dari beberapa bagian di jaringan dan akan dikirim ke Service Provider untuk pemrosesan lebih lanjut. Gambar di bawah mengilustrasikan perbedaan hubungan bisnis dari sudut pandang charging dan billing.
Berikut penjelasan tiap bagian dari gambar diatas :
• User : Retail user, dikenakan charge oleh Mobile Network Operator atau Third-party service provider. Biasanya pelanggan memiliki hubungan yang sama antar keduanya
• Third party service provider : dikenakan charge oleh Mobile Network Opertaor. Bertanggung jawab untuk billing dancharging terhadap layanan yang digunakan pelanggan
• Operator : Interkoneksi charging antar Mobile Network Operator dengan trafik panggilan jaringan non-IP “circuit switch”
• Mobile Operator : melakukan charging antar beberapa bagian, hal ini mungkin sja membutuhkan mekanisme yang berbeda untuk jenis switching yang berbeda
• I-WLAN operator : akan melakukan fungsi charging jika operator I-WLAN harus melewatkan trafik ke operator mobileatau ke sesama operatorI-WLAN
• IP Backbone : melakukan charging untuk Mobile Network Operator pembawa trafik
• Third Party Content and Application Suppliers: melakukan charging untuk setiap pertukaran informasi antara operator dan layanan tambahan yang disediakan
• Third party portals : Melakukan charging antara operator dengan bagian ini
• Internet : melakukan charging terhadap pembentukan koneksi antra operator dengan jaringan internet.

Tujuan Charging tidak semata-mata hanya untuk orientasi bisnis saja, namun beberapa fungsi dalam sistem charging juga bisa dimanfaatkan untuk keamanan data pengguna layanan. Karena penyaluran informasi yang bisa dikontrol, sehingga data pribadi bisa diatur dengan memanfaatkan fungsi charging untuk melakukan penjagaan dan validasi